VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 KOTA BEKASI
VISI
MENJADI SMK TELADAN YANG MENGHASILKAN TAMATAN BERSTANDAR INTERNASIONAL PADA TAHUN 2010 YANG MEMILIKI AKHLAK TERPUJI
MISI
- MENGOPTIMALKAN KBM YANG MENGACU PADA KOMPETENSI STANDAR INTERNASIONAL DENGANDIDUKUNG OLEH SDM, SARANA DAN PRASARANA SERTA MANAJEMEN BERMUTU
- MEMBUDIDAYAKAN PENGALAMAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM SETIAP ASPEK KEHIDUPAN OLEH SELURUH KOMPONEN SEKOLAH
LEMBAR PENGESAH SEKOLAH
Laporan kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG) ini telah di teliti dan disyahkan oleh pihak SMKN 1 KOTA BEKASI
Disusun oleh :
Ahmad Alyamani
NIS.
Diperiksa,disetujui dan disyahkan oleh pembimbing
Pendidikan Sistem Ganda
SMK NEGERI 1 KOTA BEKASI
Menyetujui,
Pembimbing PSG, Kepala Sekolah,
SMK Negeri 1 KotaBekasi SMK Negeri 1 Kota Bekasi


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis.sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan program pendidikan ganda (PSG) dalm prektek kerja industri di Pengadilan Militer Utama.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ferifikasi
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing selama pembuatan laporan Praktek Sistem Ganda (PSG) ini, diantaranya kepada :
1. Kepada kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun material dan memberikan doa dan semangat kepada penulis.
2. Bapak Drs. Asep M. Abi Musyadiq selaku kepala sekolah SMK N 1 Kota Bekasi.
3. Bpk. Suharyanto selaku kepala jurusan Mekanik Otomotif SMK N 1 Kota Bekasi.
4. Ibu Siti Muawana,S,pd selaku pembimbing dari sekolah.
5. Satff dan karyawan yang telah membantu penulisan dalam pelaksanaan dalan pembuatan laporan PSG ini.
6. Bpk. Sunarto selaku pembimbing lapangan
kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan banyak kritik dan saran yang bersifst membangun.semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
Bekasi,10 juni2007
Penulis
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
I.1.Lantar belakang PSG....................................................................... 1
I.2.Tujuan PSG...................................................................................... 2
I.3.Landasan hukum.............................................................................. 2
I.4.Tujuan pembuatan laporan............................................................... 3
BAB II PROFIL SINGKAT CV.SATRIA PRIMA JAYA
II.1.Sejarah singkat............................................................................. 4
II.2.Struktur Organisasi....................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
III.1.Manfaat yang di dapat................................................................ 6
III.2.Objek kegiatan............................................................................ 6
III.3.Materi kegiatan........................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
IV.1.Kesimpulan................................................................................. 12
IV.2.Saran-saran.................................................................................. 12
Daftar pustaka......................................................................................................... 13
BALANCING
Pengertian : Untuk mengetahui Getaran atau goyangnya pada Ban sehingga dapat di ketahui seberapa besar getaran atau goyangan pada Ban dan dapat di ketahui Ban itu layak di pakai atau tidak
Fungsi : Supaya tidak memberi getaran pada SETIR saat kendaraan berjalan cepat atau lambat, sehingga memberikan kenyamanan pada saat mengendari kandaraan
|
PENGECEKAN :





SEBELUM DI BALANCE




PADA SAAT BALANCE



SESUDAH DI BALANCE





|
KERUSAKAN
Terjadi karena jalan yang tidak bagus atau tidak rata sehingga mengakibatkan getaran pada stir kendaraan,mengakibatkan tidak seimbangnya pada roda dan perlu di balance
CARA AGAR RODA TIDAK GOYANG
Roda di beri timah sesui dengan goyangnya ban pd mesin balance sehingga ban atau roda tidak goyang atau bergetar pada stir lagi
Timah di bagi menjadi 2(Dua) macam :


TIMAH TEMPEL
Timah tempel biasa di gunakan untuk velg rising saja,timah di tempelkan pada velg luar dan dalam sesuai dengan ukuran goyangan roda pada mesin balance.
TIMAH JEPIT
Timah jepit di gunakan untuk velg standar saja,timah di jepit pada velg sesuai dengan ukuran goyangan pada mesin balance.
|
FRONT WHEEL ALIGMENT(FWA)
PENGERTIAN
Kelurusan dari roda-roda depan,Adapun faktor-faktornya dari pada Front Wheel Aligment(FWA) tersebut adalah:






Semua faktor-faktor di atas bila keadaannya baik menurut petunjuk pabrik dari tiap kendaraan maka akan memudahkan kendaraan dikemudikan. Demikian juga faktor keselamatan kendaraan dan penumpang dapat terjamin. Keausan ban depan keausanya harus rata.
Yang di harapkan dari Front Wheel Aligment(FWA) adalah:
1. tidak terjadi getaran yang abnormal
2. kemudi menjadi ringan pada saat kendaran membelok
3. kendaraan dapat berjalan lurus walaupun kemudi di lepas
4. kerusakan dapat di perkecil
B. SUDUT CAMBER
Sudut camber adalah kemiringan roda atau ban bagian atas bagian depan atau kendaraan sudut camber selalu di buat positif dan apabila kendaraan dalam keadaan berbeban atau di bebani maka camber akan menjadi nol ini di sebabkan sistem suspensi dengan memakai ball joint. Sehingga keausan dari pada ban menjadi rata


Gambar Sudut Chamber dan garis vertikal
Keuntungan Camber dan tujuannya:
1. meringankan beban vertikal terhadap spindel
2. meringankan kemudi pada saat membelok
3. mencegah terlemparnya roda keluar pada saat roda depan berputar
C. SUDUT CASTER
Caster adalah antara kangpin dengan garis vertikal yang di lihat dari samping kendaraan. Caster ada yang positif(+) dan ada juga negatif(-).dengan caster positif titik pusat permulaan singgung ban dengan jalan berbeda di belakang titik potog perpanjangan sumbu king pin dengan jalan. Oleh karena roda akan tertarik sehingga secara otomatis roda-roda depan akan lurus ke depan, selain dari pada itu kemudi akan di kembalikan pada posisi lurus kembali, ini yang di maksud dengan caster efect.Caster pada sepeda dan rol piono sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar Sudut caster pada sepeda dan rol piano
Bila roll piono di dorong searah tanda panah maka roll tersebut dapat bergerak lurus ke depan karena titik singgung roll berada di titik potong king pin dengan permukaan jalan. Jarak di antara ke dua titik ini di sebut lead atau trail oleh karena terdapat jarak tersebutmaka akan timbul caster efect dan bila jarak tersebut bertanbah besar maka ncaster efecnya bertambah besar pula.
Dalam hal ini titik pusat persinggungan sumbu frok(sumbu garpu depan) dengan jalan. Oleh karena itu si pengendara dapat mengendarai kendaraannya lurus ke depan dengan melepas tangan sebab caster akan msenjaga roda tetap lurus ke depan. Caster yang dipasangkan pada mobil sama seperti sepeda tetapi ada pengecualiannya bahwa kingpannya berfungsi sebagai garpu pada sepeda.
Ada juga kingpin jenis balljoint tetapi casternya sama saja, besar sudut caster kira-kira 1’-3’. Caster dapat mengembalikan kemudi pada posisi roda depan lurus kembali. Apabila casternya bertambah besar maka akan terjadi hal yang berlawanan yaitu pengemudi harus mengeluarkan tenaga yang besar ketika membelokkan kemudi.
D. KING PIN INCLITION
Bagian atas kin pin(gareis yang melalui ball joint bawah) di miringkan ke arah dalam,besar sudut king pin ini 70’.Roda depan berputar di sekitar kingpin kemudi di putarkan bila kingpin tidak ada, karena adanya tahanan jalan kemudi akan menjadi tidak stabil.
Dengan adanya kingpin inklination bersama sama dengan adanya camber, maka jarak E (off set) akan menjadi sangat kecil dan kemudi akan menjadi stabil, karena roda-roda berputar di sekitarnya kingpin,khususnya ketika kendaraan sedang berhenti maka gaya untuk memutar kemudi akan lebih kecil.juga karena adanya kingpin,roda-roda akan mengangkat poros ketika kemudi putar sehingga roda-roda akan kembali ke poisi lurus kembali. Karena berat kendaraan yang menekan poros roda seolah-olah ada gaya yang tersimpan.

Gambar Kingpin
E. TOE-IN
Bila roda depan kita lihat dari atas sebenarnya tidak sejajar tetapi ada selisih jarak antara proyeksi belakang dan depan,di mana:
A = jarak roda bagian depan
B = jarak roda depan bagian belakang
Jadi, A < B
Bila B lebih besar dari A disebut Toe-out, akibat roda depan di beri camber maka roda berusaha menggelinding keluar tetapi karena roda depan besar cambernya sama maka roda depan akan lurus kedepan hanya akan menjadi slip sehingga ban cepat aus dan juga kemudi tidak stabil.untuk menjegah hal terebut maka di perlukan Toe-in,besarnya Tor-in kira-kira 2-5 mm.Dengan adanya Toe-in roda akan berusaha meluncur ke arah dalam sepanjang garis titik C. Jadi Toe-in ini dimaksudkan untuk melawan gaya dari camber roll sehingga roda akan bergerak ke posisi lurus tanpa slip.



Gambar Toe - in
Untuk penyetelan roda depan harus di lakukan dengan menggunakan alat-alat pengetes. Pada model suspensi indevent besarnya Toe-in di stel oleh tri rod kiri dan kanan,sedangkan besar sudut caster dan camber di stel dengan menambah atau mengurangi jumlah shim yang di sisipkan pada upper arm dan rangka.
Pada model suspensi tetap(satu poros)Toe-in di stel dengan mengubah tri rod yang panjang dan besar caster dapat di stel dengan menyisipkan besi tirus antara pegas daun dan rumah poros.
F. TURNING (RADIUS PEMBALIK)
Seperti pada faktor-faktor front whell aligment, turning radius juga sebagai salah satu bagian yang penting terutama bila ukuran bannya besar dan bila kecepatan kendaraan bertambah.
Besarnya turning radius di ukur dengan jalan menempatkan roda-roda depan diatas trun tebel dengan jalan memutar kemudi ke kiri dan ke kanan,besar sudut belok kemudi dibaca ketika roda di putar ke arah dalam dan roda yang satu lagi membuat sudut 20º (sudut roda sebelah dalam ini harus lebih besar dari 20˚).besarnya sudut ini tergantung dari kendaraan yang kita ukur, whell base (jarak roda depan dan belakang ) dan tread (jarak antara kedua kingpin)

Gambar Bearnya sudut belok
Kesalahan pada turning radius di sebabkan kebengkokkan pada lengan-lengan kemudi. Benkoknya lengan kemudi dapat di ketahui dari keadaan ban yang cepat aus, kemudi agak sukar di belokkan dan tidak stabil.

Gambar Besarnya sudut rodadalam posisi maju
CARA PERAWATAN DAN PERBAIKAN SPORING
SAAT PENGECEKAN :





SEBELUM SPORING :


SAAT SPORING





SESUDAH SPORING



Tidak ada komentar:
Posting Komentar